Gerakan Pemotongan Kucir Orang-orang Tionghoa di Cirebon, Majalengka, dan Indramayu (1913-1917)

- 01.45
advertise here
advertise here
Naskah berjudul Sedjarah Kuntjit ditemukan di Indramayu, koleksi Ki Masta (alm.). Naskah Sedjarah Kuntjit adalah naskah sejarah, berbentuk tembang, ditulis dengan aksara pegon pada kertas bergaris.

Isinya tentang kerusuhan anti-Cina pada tahun 1913-1917. Sasaran utamanya orang-orang Tionghoa yang bermukim di kota-kota kecil di Cirebon, Majalengka, dan Indramayu. Pelaku penyerangan sebagian besar dari kalangan santri, atas dukungan sesepuh desa, kiai, dan para haji. Para santri menginginkan kuntjit ‘kucir’ orang-orang Tionghoa dipotong untuk dijadikan sebagai azimat agar cepat kaya-raya. Selain itu, para santri juga menghendaki supaya mereka hidup membaur dengan penduduk lokal.

Namun, orang-orang Tionghoa menolaknya. Pertumpahan darah pun tak terhindarkan. Gerakan pemotongan kucir ini atas kendali Raden Bunawan (Gunawan), wakil ketua Sarekat Islam (SI) pusat.
Selengkapnya kunjungi laman berikut:

https://www.academia.edu/42894092/Sedjarah_Kuntjit_Kerusuhan_anti_Cina_di_Cirebon_Majalengka_dan_Indramayu_1913_1917_

Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search