Ada empat aksara yang dahulu pernah digunakan oleh masyarakat Cirebon atau pernah dikenal di Cirebon: Jawa, Arab, Pegon, dan Latin. Bukti-bukti manuskrip yang ditemukan di Cirebon menunjukkan hal itu.
Naskah beraksara Jawa ditengarai sebagai aksara pertama kali yang diperkenalkan atau digunakan oleh masyarakat Cirebon. Menyusul kemudian aksara Arab, namun tidak banyak yang menggunakannya. Aksara Arab lalu diadaptasi, bukan lagi untuk menuliskan teks berbahasa Arab, melainkan teks berbahasa Jawa, yang disebut dengan Pegon. Terakhir, aksara Latin, masuk setelah memasuki era kompeni, dan terus digunakan sampai saat ini.
Terdapat satu naskah lagi selain keempat aksara tersebut di atas, yaitu aksara Cina, koleksi etnis Tionghoa Cirebon. Namun belum bisa dipastikan, apakah ditulis di Cirebon (oleh seorang Tionghoa) atau ditulis di tempat lain.
Naskah berkasara Sunda, sependek ini belum diketemukan. Ditengarai, dahulu, aksara Sunda tidak digunakan oleh masyarakat Cirebon.
Naskah beraksara Jawa ditengarai sebagai aksara pertama kali yang diperkenalkan atau digunakan oleh masyarakat Cirebon. Menyusul kemudian aksara Arab, namun tidak banyak yang menggunakannya. Aksara Arab lalu diadaptasi, bukan lagi untuk menuliskan teks berbahasa Arab, melainkan teks berbahasa Jawa, yang disebut dengan Pegon. Terakhir, aksara Latin, masuk setelah memasuki era kompeni, dan terus digunakan sampai saat ini.
Terdapat satu naskah lagi selain keempat aksara tersebut di atas, yaitu aksara Cina, koleksi etnis Tionghoa Cirebon. Namun belum bisa dipastikan, apakah ditulis di Cirebon (oleh seorang Tionghoa) atau ditulis di tempat lain.
Naskah berkasara Sunda, sependek ini belum diketemukan. Ditengarai, dahulu, aksara Sunda tidak digunakan oleh masyarakat Cirebon.
Sampai di sini saja, sekedar pengantar. Dan, mari kita berdialektika.
Advertisement
EmoticonEmoticon